Belajar Tentang Komponen Dan Cara Menghitung Harga Pokok Penjualan Terbaik
Harga pokok penjualan atau HPP, tentunya hal tersebut adalah salah satu komponen utama dalam proses jual beli produk. Suatu bisnis tidak akan berjalan lancar tanpa adanya HPP yang baik dan berimbang. Terutama untuk mengetahui harga jual terbaik yang terkadang lebih dari sekedar untung belaka. Disinilah Anda membutuhkan perhitungan HPP yang baik.
Untuk Apa Dan Apa Saja Komponen HPP?
HPP menjadi bagian penting dalam dunia bisnis dan penjualan. Terutama untuk menghitung nilai untung rugi yang didapat dari transaksi. HPP sendiri lebih dikenal dan digunakan untuk mengenal perkiraan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan. Nilai itu dapat berupa pengeluaran secara langsung atau tidak langsung, yang mana berefek pada nilai laba.
Untuk dunia jual beli, HPP memiliki fungsi penting untuk dapat mematok harga optimal dalam suatu penjualan. Hal ini dikarenakan, jual beli barang tidak hanya sekedar untung. Namun juga memiliki nilai terbaik yang tidak membuat penjual ataupun pembeli merasa dirugikan. Perhitungan pun dilakukan karena sering kali terdapat biaya tersembunyi yang luput dari perhitungan.
Agar jumlah harga jual lebih maksimal, HPP membutuhkan nilai persediaan awal dagang, akhir dagang, dan pembelian bersih. Hal tersebut karena rumus ideal untuk HPP adalah Pembelian bersih + persediaan awal-persediaan akhir. Kalkulasi yang baik dan benar tidak bisa dilakukan sembarangan. Mengingat nilai untung rugi yang didapat tergantung dengan nilai tersebut.
Penjelasan komponen
Komponen persediaan awal dagang menjelaskan jumlah produk yang tersedia di awal periode usaha. Umumnya, nilai produk ini ditulis pada neraca saldo dan seiring waktu akan berubah sesuai dengan proses dan aktivitas bisnis. Jika Anda menggunakan mesin kasir, nilai ini bisa Anda temukan pada neraca saldo yang sedang berjalan.
Dalam setiap periode tertentu, Anda pun harus melakukan perhitungan produk atau persediaan stok. Hal ini karena jumlah nilai produk tersebut adalah nilai persediaan akhir barang atau jumlah persediaan yang masih ada hingga akhir suatu periode tertentu. Seperti pada akhir bulan, tahun, atau setiap harinya.
Komponen terakhir adalah pembelian bersih, yang mana sudah jelas nilai atau harga yang Anda keluarkan untuk membeli suatu produk tertentu. Namun nilai ini harus direkap dengan mendetail baik dari cara pembelian apapun, seperti kredit dan tunai. Angka yang didapat adalah selisih dari beban biaya pembelian dan angkut dengan retur dan potongan pembelian.
Cara Menghitung HPP
Pada dasarnya, cara menghitung harga pokok penjualan terbaik sangatlah mudah. Anda membutuhkan nilai persediaan barang dan persediaan akhir. Rumusnya adalah mengurangi persediaan barang dan persediaan akhir. Dengan begitu Anda akan mendapatkan jumlah harga pokok yang seharusnya Anda gunakan dalam berbisnis.
Namun Anda membutuhkan perhitungan nilai persediaan barang dan persediaan akhir. Untuk mendapat nilai itu, Anda harus memulai dengan menghitung pembelian bersih. Nilai ini didapat dengan menghitung total pembelian beserta ongkos angkut dikurangi dengan retur pembelian serta potongan pembeliannya.
Berbeda lagi dengan penjualan bersih. Rumus yang digunakan untuk menghitung nilai ini adalah dengan penjualan kotor yang dikurangi jumlah dari retur pembelian dan potongan penjualan. Nantinya nilai ini akan masuk ke dalam bagian kalkulasi persediaan barang. Jadi persediaan awal + pembelian bersih merupakan hasil persediaan barang.
Sudah jelas sekali bahwa pendataan dan pencatatan HPP menjadi kunci untuk merapu bisnis yang lebih baik. Terutama berkaitan dengan untung dan rugi penjualan. Ada baiknya Anda melakukan rekap informasi transaksi dengan baik, sehingga mendapatkan HPP yang baik dan benar. Agar proses lebih maksimal, pertimbangkan untuk menggunakan aplikasi kasir.